Wednesday, August 20, 2008

biolaku pecah

14 tahun sudah menemani

ngamen dari restoran, kost-kost-an sampai kaki lima

panggung kampus sampai konser tingkat junior

dari gratisan sampai yang bayaran

dari pengantenan sampai 17 an

...

memang sudah menghasilkan "biola muda" untuk anakku

hasil ngamen di Metro tv mengisi ilustrasi musik buat hari Kartini

...

biola itu jatuh waktu di jemur, biar enggak lembab

enggak ada yang nyenggol eh tahunya "braak" jatuh pecah depan dan belakang...

enggak bisa omong apa-apa

sedikit shock juga...

 

harganya mungkin dianggap enggak seberapa

riwayat biola ini aku beli bekar dari sebuah grup keroncong di Kranji, Jakarta Timur yang bubar. infonya dari om ku yang seneng nyanyi keroncong di grup ini juga...

merek biola ini  Karl Hofner buatan tahun 1989. dulu harga barunya 900an ribu. aku beli bekas 350 ribu. minta uang sama bapakku. tadinya ibuku enggak setuju beli biola bekas ini...

tapi, aku sih nekad karena yakin enggak mungkin bisa beli dengan harga "semurah" itu. untung bapak setuju...

aku bisa bawa pulang biola ini merknya Karl Hofner 4/4 buatan tahun 1989.

enggak tahu sekarang jadi berapa harganya

...

sekarang lagi aku coba betulkan sendiri. aku coba mengelemnya dengan lem kayu biasa saja merek fox.

pasti suaranya akan jadi berubah

dari biola pecah "apa suaranya bisa jadi lebih indah atau mungkin enggak bisa indah lagi...?"

aku percaya keajaiban, siapa tahu malah bisa lebih indah...

meskipun banyak orang bilang itu mustahil!!!

....

yah,

kalau memang ada rejeki mungkin aku mau beli lagi.

tapi biola yang pecah ini enggak tergantikan

hanya ada satu biola dimana dia punya peran di sejarah hidupku

temen di kala sedih, seneng, patah hati, jatuh cinta, hopeless sewaktu masih menganggur...

banyak kenangannya, deh.

...

istriku sempet bilang, "kenapa biola yang paling kamu sayangi, itu pecah ya"

"mungkin kamu mau dikasih yang baru lagi"

"semoga bukan pertanda buruk"

...

padahal sebelum pecah, bangun tidur aku sudah bermain-main dengannya. disusul anakku yang ikut-ikut menggesek biola kesayangannya...

Monday, August 11, 2008

Makan di sini, yuk!

100_9048

Menunya apa aja ya?

Foto: yang motret istriku tersayang.

Ngeri enggak?

100_9027 100_9028 100_9029 100_9030

Foto ini yang motret istriku. Lokasinya di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.

Kok tanggung bener ya bongkar gedungnya...

Emangnya enggak takut ngerubuhin orang di bawahnya?

Wednesday, August 6, 2008

Bendera, om...

100_8978

100_8979

Setiap bulan Agustus...

Tukang bendera mulai jualan.

Herannya, kok ya laku.

Karena tiap tahun pasti ada aja yang beli.

Memangnya, benderanya yang tahun lalu kemana?

 

Positifnya aja deh,

dari bendera dan segala pernak-perniknya bisa menjadi sumber penghasilan buat sebagian orang yang bergelut dalam bidang perbenderaan ini...

Selamat ulang tahun kemerdekaan Indonesia.

Sunday, August 3, 2008

Terapi Kristal

100_8895 100_8896

100_8897

Kalau mau gampang, baca yang di bawah ini ajah!

<b>Terapi Kristal</b>

Batu mulia atau kristal, tak hanya indah warna dan bentuknya. Dilihat dari jenis, usia, dan warna, kristal memiliki keistimewaan. Ia bisa memperbesar energi, memfokuskan energi, memindah energi dan menyimpan program. Dengan segala kelebihan ini kristal pun dapat dimanfaatkan sebagai sarana penyembuhan.

===

Batu mulia atau kristal kerap diidentikkan dengan batu aji-ajian ataupun jimat, karena memiliki kemampuan tertentu. Kadang dikeramatkan karena bisa menyembuhkan sampai untuk kekebalan. Batu mulia atau kristal sering dianggap gaib. Padahal keistimewaan kristal ini tak lain dan tak bukan karena memiliki daya efek piezo-elektrik dan piro-elektrik. Daya piezo-elektrik adalah daya yang dapat mengubah energi kinetik (daya pukulan) menjadi energi listrik (percikan). Buktinya, bila ujung kristal yang lancip dipukul dalam ruangan gelap, akan menimbulkan percikan api. Sedangkan daya piro-elektrik adalah kemampuan untuk menarik kemudian melemparkan energi listrik akibat menumpuknya muatan listrik pada permukaannya. Efek ini bisa dilihat ketika kristal <i>tourmaline</i> dimasukkan ke dalam bara api. Ketika kristal menjadi panas akan menarik abu kemudian melontarkannya.

<b>Prinsip penyembuhan dengan kristal</b>

Bagaimana prosesnya sehingga kristal dapat menyembuhkan? Timbulnya penyakit sebenarnya merupakan akibat dari ketidakseimbangan energi di dalam tubuh. Yaitu ketidakseimbangan <i>mind, body dan, soul</i> (tubuh, pikiran dan roh). Kalau ketiga unsur ini seimbang berarti orang itu sehat.

Kristal dapat menyelaraskan kembali sirkulasi energi dalam tubuh penderita. Caranya, kristal diletakkan pada cakra utama atau pada bagian tubuh yang sakit. Jenis batu atau kristal yang diletakkan disesuaikan dengan warna cakra pada tubuh.

Sepintas cara penyembuhannya seperti main-main saja. Karena dalam posisi tidur dan rileks, sekujur tubuh diletakkan batu-batu kristal berwarna-warni. Kelihatannya main-main, tetapi warna dan posisi kristal harus diletakkan secara benar dan tepat pada posisinya. Misalnya cakra di bagian kepala berwarna ungu, diberi kristal jenis kecubung atau <i>ametis</i> yang juga berwarna ungu. Energi yang dipancarkan kristal akan beresonansi dan berinterferensi/ bercampur dengan energi tubuh. Cakra atau bagian tubuh yang kurang sehat akan dibersihkan dan diselaraskan. Jika sembarang menaruh kristal, seperti warna kristal dan cakra pada tubuh tidak sesuaikan, akan berakibat mengacaukan sirkulasi energi tubuh. Bahkan bisa menjadi penyakit nantinya.

Terapi kristal meskipun tampaknya sederhana saja, seharusnya dikerjakan oleh tenaga ahli yang mengerti betul metode penyembuhan dengan kristal ini. “Seorang terapist yang menggunakan kristal untuk penyembuhan harus tahu betul apa yang akan dilakukannya. Pihak pasien pun boleh bertanya apa yang sedang dikerjakan pada dirinya dan bagaimana nanti hasilnya,” ujar Sumarsono Wuryadi, LRM seorang <i>holistic therapist</i> yang berpraktek di klinik Seroja di daerah Rempoa, Bintaro Jakarta.

Cakra adalah elemen sumber energi manusia. “Dalam proses penyembuhan, kristal nantinya akan memancarkan energi dan beresonansi dengan energi tubuh. Memang tidak terasa secara langsung. Kecuali bagi mereka yang cukup peka, bisa merasakan getaran energi dari kristal yang masuk dan keluar tubuh secara langsung,” begitu paparnya. Proses resonansi ini akan menyeimbangkan cakra tubuh yang kurang sehat.

<b>Cara lain memanfaatkan kristal</b>

Sumarsono menggunakan kristal sebagai sarana penyembuhan dengan meletakkannya di titik-titik cakra atau tempat yang sakit pada penderita. Menurutnya, penyembuhan dengan pemanfaatan kristal tak harus selalu dengan menggunakan metode demikian. Bisa dilakukan dengan cara lain.

Kita bisa memanfaatkan dan mendayagunakan kemampuan kristal semaksimal mungkin. Batu kristal menyimpan manfaat pada warna-warninya. Hanya dengan menggunakannya sebagai asesoris (batu cincin, kalung, anting, gelang) atau meletakkan kristal-kristal itu di meja kerja sebagai hiasan, kita pun dapat memetik manfaatnya. Meletakkan kristal di rumah atau ruang kerja berguna untuk menangkal energi negatif. Atau melengkapi energi yang kurang. Bentuk batu kristal bisa geometrik, segitiga, piramida, lingkaran, atau <i>cluster</i>(bongkahan batu sesuai aslinya).

Memang, agar kemampuannya dapat lebih terasa nyata, kristal terlebih dulu diberi program. “Programnya bisa berupa doa atau kalimat-kalimat positif yang ditujukan pada kristal. Misalnya sambil disentuh kristalnya, kita mengucapkan ‘kristal ini akan memancarkan energi positif dan menangkal energi negatif’,”ujar Sumarsono.

Dengan memajang kristal di ruangan misalnya, sadar ataupun tidak, kristal ini akan bekerja menyelaraskan sirkulasi energi di dalam ruangan di mana ia diletakkan. Hasil yang bisa dirasakan secara awam, ruangan akan terasa lebih bersinar, nyaman dan membuat betah orang yang berada di dalamnya. Itu semua bisa dilakukan dengan cara memprogram kristal dan selanjutnya biar kristalnya yang bekerja. Lantas bagaimana kalau kristalnya, diprogram yang jelek-jelek? Bisa saja, jawab Sumasono sambil tersenyum. Kristal bisa saja “bekerja” menurut kemauan yang memberi program. Namun, hasilnya tidak memuaskan dan justru akan berbalik pada orang yang memprogramnya. Karena pada dasarnya energi yang dipancarkan kristal adalah energi positif dan segala hal yang baik.

Selain kristal digunakan sebagai asesoris, di beberapa rumah mungkin pernah kita temui lampu kristal gantung. Nah, kalau lampu kristal gantung ini memang benar-benar asli terbuat dari kristal dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Sehingga tak sekedar sebagai lampu penerangan saja. Caranya, batu-batu kristal yang biasanya digantung sebagai ornamen-ornamen hiasan pemanis lampu, kita ‘program’. Apalagi lampu kristal biasanya terbuat dari batu jenis <i>quartz</i> yang memancarkan warna-warna aura. “Efeknya, bisa sungguh dahsyat. Selain ruangan menjadi sangat berkesan indah dan gagah, lampu kristal ini bisa menyeimbangkan sirkulasi energi seisi rumah, termasuk menyeimbangkan sirkulasi energi orang-orang yang berada di dalamnya,”jelas Sumarsono.

Hm, pantas saja lampu kristal gantung mahal harganya. Tak hanya indah, kalau tahu memaksimalkan pemanfaatannya bisa menyelaraskan energi dan menyehatkan seluruh penghuninya…

<b>inbok1</b>

<b>Merawat Kristal</b>

Kristal juga perlu dirawat dan dibersihkan. Tujuannya selain untuk membuatnya bersinar kembali juga untuk membersihkan energi negatif atau mentralisir energi.

1. Sebening apapun batu kristal alami biasanya ada semacam kabut. Kalau seratus persen tampak bening justru diragukan keasliannya.

2. Cuci kristal dengan alkohol atau cuci dengan larutan air garam. Komposisinya air satu liter dengan 2 sendok makan garam. Rendam kristal selama 1-6 jam. Kemudian bilaslah dengan air bersih. Selanjutnya keringkan dengan kain lembut.

3. Cara lain, bersihkan kristal dengan cara dikucuri air yang mengalir semalaman.

<b>inbok2</b>

<b>Pengaruh kristal pada manusia</b>

Kristal Efek

1. Garnet (merah) - menggembirakan, meningkatkan vitalitas tubuh.

2. Cornelian (oranye) -kehangatan, meningkatkan gairah hidup

3. Amber(kuning) -semangat meraih sukses untuk hidup

4. Citrine(kuning) -kemampuan menangkap intuisi, kejujuran

5. Olivine (hijau) -ketenangan hati dan kebaikan

6. Emerald (hijau zamrud) -cinta universal bumi dan alam semesta

7. Quartz cristal -membersihkan, mengorganisir energi

8. Amatis (ungu) -membangun spiritual