Sunday, November 4, 2007

Makannya jangan asal!

’Makan’nya jangan asal!

“True taste is in the heart, not on the tounge”, Gandhi says. Sepenggal kalimat bijak dari Gandhi ini menganjurkan cara makan yang baik yaitu berdasarkan hati bukan dengan lidah. Bagaimana, sih pola makan yang selaras dengan kebutuhan tubuh dan jiwa kita.
===

Sejatinya kita makan untuk menyambung hidup. Tetapi jika salah makan baik itu kelebihan atau kurang makan justru berakibat buruk, bikin penyakit. Salah makan bisa timbul karena pola hidup yang tidak sehat. Bekerja berlebihan yang tidak memperhatikan asupan makanan. Atau yang ironis “salah kaprah”-nya orang mapan, karena tingkat penghidupannya yang sudah layak ia ingin menjadi lebih sehat. Padahal sejak dulunya, walaupun tidak disadari waktu sebelum mapan sudah sehat, malah jadi sakit karena rajin mengkonsumsi vitamin atau suplemen tertentu. Karena ia membuat kebiasaan atau aturan sendiri.

Pola hidup jaman sekarang termasuk pola makan perlu penyesuaian agar tercipta keselarasan, seperti anjuran Dr. William Adi Tedja, TCM, MA dari Klinik Utomo Chinese Medical Center, Jakarta Barat. Menurutnya, berdasarkan ilmu kedokteran China, kalau orang dulu makan pagi atau sarapan setelah melakukan aktifitas. Entah itu berkebun atau olah raga pagi. Bedanya dengan kebiasaan orang jaman sekarang, mereka sarapan pagi setelah bangun tidur dan mandi. Akibatnya proses metabolisme tubuh menjadi kacau. Efek yang bisa dirasakan secara langsung, sehabis makan pagi bukan menjadi energi justru dibuang terus alias murus-murus. Karena pada pagi hari sekitar pukul 05.00-07.00 pagi organ tubuh yang sedang aktif bekerja maksimal adalah usus besar yang bekerja melakukan pembuangan sisa metabolisme tubuh.

Untuk menghindari “panggilan alam” di pagi hari yang terus-menerus, beberapa orang memilih untuk tidak sarapan di pagi hari. Kemudian membalasnya dengan makan berat di siang hari. Hasilnya jam-jam menjelang siang, tubuh terasa lemah kurang energi. Makan pagi justru sangat penting karena sebagai sumber tenaga untuk aktifitas sepanjang hari. Waktu yang tepat untuk makan pagi sekitar pukul 07.00-09.00 dimana saat ini lambung sedang bekerja secara optimal untuk mencerna makanan. Kesulitannya sekarang, buat para pekerja kantoran biasanya antara pukul 07.00-09.00 ini sedang berada dalam perjalanan menuju ke kantor. Apa perlu makan sambil jalan? Jelas tidak mungkin.

Satu lagi yang kerap menjadi keluhan para pekerja kantoran bahkan siapa saja, kenapa setelah makan siang bukannya badan tambah segar diberi asupan energi, e…malah jadi mengantuk. Padahal kerjaan sedang menumpuk harus segera diselesaikan. Makan siang untuk para pekerja kantoran biasanya mengikuti jam istirahat, pada umumnya sekitar pukul 12.00 siang. Menurut William, jika kita makan berat pada jam 12.00 siang justru memperberat kerja jantung. Karena organ jantung pada saat ini sedang giat bekerja. Energi chi yang dibutuhkan untuk kerja jantung akan berkurang karena pada saat yang sama digunakan untuk pencernaan lambung. Akibatnya di sore hari akan terasa mengantuk karena energi chi sedang diambil lagi ke jantung. Sebaiknya makan siang sekitar pukul 01.00-03.00 siang, karena chi sedang berada di usus kecil. Waktu yang tepat untuk makan yang dianjurkan William ini memang kelihatan agak lain karena mengikuti pola meridian tubuh atau sebutannya zi wu liu zhu.

Mengikuti perjalanan chi

Zi wu liu zhu atau pola meridian pada tubuh manusia, sejak dulu digunakan oleh para ahli pengobatan China untuk akupuntur. Dengan mengikuti pola titik meridian pada tubuh ini, dapat diketahui gejala sakit pada organ tertentu di tubuh kita.

Pada titik-titik meridian terdapat chi yang berputar. Chi sendiri ada yang berjalan di dalam pembuluh darah dan ada yang di luar pembuluh darah. Chi yang berada di dalam pembuluh darah dinamakan nutri chi, sedangkan chi yang berada di luar adalah pelindung chi. Fungsi pelidung chi ini sebagai daya tahan tubuh dari serangn kuman. Perjalanan chi di dalam pembuluh darah dan pelindung chi yang berada di luar pembuluh darah arahnya saling berlawanan.

Berdasarkan perjalanan chi pada titik meridian ini, ilmu kedokteran China membagi organ tubuh manusia menjadi 12 bagian. Keduabelas organ ini dibagi dalam dua kelompok besar yaitu organ chang yang fungsinya menyimpan, dan organ fu yang fungsinya mengolah dan membuang. Organ chang terdiri dari limpa, ginjal, paru-paru, jantung, liver/hati, dan pericardium/selaput atau pelindung jantung. Untuk organ fu terdiri dari lambung, kandung kemih, usus besar, usus kecil, kandung empedu, tiga pemanas (san ciau)/diafragma. Perjalanan chi mengalir menuju keduabelas organ ini melalui pembuluh darah. Berikut ini jalur perjalanan chi ke seluruh tubuh.





Pagi menjelang sore

Pukul 07.00-09.00
Lambung sedang bekerja optimal. Jangan lewatkan makan pagi untuk proses pembentukan energi sepanjang hari. Minum jus saat perut kosong akan mudah diserap tubuh. Selaput jantung pada jam ini sedang bekerja secara minimal.

Pukul 09.00-11.00
Limpa sedang bekerja maksimal. Ia menyalurkan cairan nutrisi ke seluruh tubuh untuk energi pertumbuhan. Jika saat ini terasa mengantuk berarti fungsi limpa Anda sedang lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani. Pada organ tiga pemanas (san ciau) sedang bekerja minimal

Pukul 11.00-13.00
Jantung sedang bekerja maksimal. Sebaiknya gunakan waktu untuk beristirahat, hindari panas, olah fisik yang berat dan kegiatan yang menimbulkan emosi. Terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pembuluh darah. Kandung empedu pada waktu ini sedang bekerja minimal

Pukul 13.00-15.00
Hati sedang bekerja minimal. Saat ini darah merah berkumpul di hati. Dan terjadi proses regenerasi sel hati. Bila fungsi hati kuat, tubuh kuat menangkal penyakit. Usus kecil sedang bekerja maksimal pada jam ini. Waktu yang tepat untuk makan siang.

Pukul 15.00-17.00
Fungsi paru-paru sedang bekerja minimal. Tubuh butuh istirahat untuk pembuangan racun dan pembentukan energi paru-paru. Pada jam ini kantong kemih justru sedang bekerja maksimal.

Malam menjelang pagi

Pukul 17.00- 19.00
Ginjal sedang bekerja maksimal. Jam ini baik untuk belajar karena sedang terjadi proses pertumbuhan otak dan kecerdasan serta pembentukan sumsum tulang. Organ usus besar sedang bekerja minimal.

Pukul 19.00-21.00
Lambung bekerja minimal. Hindari konsumsi makanan yang sulit dicerna. Atau berhenti makan sama sekali. Pada jam ini selaput jantung bekerja maksimal.

Pukul 21.00-23.00
Limpa sedang bekerja minimal karena terjadi proses pembuangan racun dan regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil dengar musik menenangkan jiwa. Untuk meningkatkan imunitas tubuh. organ tiga pemanas (san ciau) sedang bekerja maksimal.

Pukul 23.00-01.00
Jantung bekerja minimal. Sebaiknya tidur. Begadang akan melemahkan fungsi jantung. Kantung empedu sedang bekerja maksimal.

Pukul 01.00-03.00
Hati berkerja maksimal. Terjadi proses pembuangan racun hasil metabolisme tubuh. jika ada luka dalam akan terasa sakit. Jam ini usus kecil bekerja minimal.

Pukul 03.00-05.00
Paru-paru bekerja maksimal karena terjadi proses pembuangan racun. Bila fungsi paru-paru terganggu akan memicu batuk dan bersin-bersin. Lakukan olah nafas. Kandung kemih sedang bekerja minimal.

Pukul 05.00-07.00
Usus besar bekerja maksimal. Biasakan buang air besar teratur.
Ginjal sedang bekerja minimal

Sebagai rangkumannya, berdasarkan pola perjalanan chi ini, William menawarkan pola hidup yang selaras dan seimbang. Sesibuk apapun kita sebaiknya sebelum jam 11.00 malam sudah beranjak tidur. Jika dipaksakan bekerja akan merusak fungsi hati. Pukul 09.00-11.00 adalah saat dimana orang sedang giat-giatnya bekerja, karena nutrisi sedang disebarkan oleh limpa ke seluruh tubuh. Manfaatkanlah waktu ini untuk bekerja dengan maksimal.

Setelah bekerja perlu waktu istirahat. Pukul 11.00-01.00 siang adalah waktunya organ jantung bekerja giat, sebaiknya digunakan untuk tidur atau istirahat minimal 20 menit. Hasilnya, setelah bangun tidur tubuh akan terasa segar. Di sore hari pun tidak mengantuk. Jika waktu istirahat ini dipaksakan untuk bekerja bagi yang berpenyakit jantung bisa berbahaya karena akan sangat membebani kerja jantung.

Untuk bekerja kita tentu butuh energi dari makanan. Di pagi hari porsi makannya berat, siang hari ringan tak terlalu kenyang, malam boleh tidak makan. Sarapan di pagi hari sangat penting, untuk bekal energi sepanjang hari. Saat yang tepat untuk sarapan pukul 07.00-09.00 ketika lambung sedang bekerja optimal. Waktu makan setelah pukul 01.00-03.00 siang. Karena saat ini chi sedang berada di usus kecil. Untuk waktu makan malam sebaiknya setelah pukul 07.00-09.00 malam, karena lambung sedang tidak optimal bekerja.

Bagi yang sedang menjalani pengobatan, William juga menganjurkan waktu minum obat dengan mengikuti pola perjalanan chi ini. Hasilnya, kerja obat akan lebih efektif. Misalnya untuk penyakit jantung, dianjurkan minum obat jantung tepat jam 01.00-03.00 siang saat jantung sedang bekerja optimal.

Makan mengikuti hati

Manusia secara alamiah punya sinyal jika membutuhkan sesuatu untuk dimakan. Misalkan orang Kalimantan suka sekali pedas karena lingkungan hidupnya yang lembab dan dingin butuh penghangat. Tak heran menu makanan mereka biasanya pedas. Sehingga makan perlu selaras dengan apa yang dibutuhkan tubuh. Untuk minum lebih baik yang hangat. Bagus untuk paru-paru karena organ ini sifatnya hangat, tak suka terlalu dingin atau terlalu panas. Tubuh kita ini sifatnya panas.

Menurut William ikutilah sinyal tubuh Anda. Sederhana saja. Jika saatnya butuh minuman dingin berarti tubuhnya sedang panas. Tubuh yang sedang panas, ingin banyak makan sayuran karena sayuran mempunyai sifat dingin, apalagi kerap disimpan di kulkas. Kalau kita bekerja di lingkungan ber-AC, inginnya minum yang hangat. Ikuti saja. Kesulitannya untuk mengikuti sinyal tubuh, jika seseorang sudah memiliki pola pikir yang kaku, kalau minum dingin itu pasti bikin sakit. Pencernaan kita memang lebih baik menerima makanan bersuhu hangat daripada dingin.

Begitu pula mengenai rasa makanan. Rasa manis fungsinya menguatkan limpa. Rasa asin menguatkan ginjal. Jika ingin merasakan pedas pertanda paru-paru sedang lemah. Ingin merasakan pahit, jantung sedang lemah. Ingin merasakan asam, pertanda hati sedang lemah.
Makanan yang sehat dan selaras, lima rasa (manis, asin, asam, pahit, pedas) harus seimbang. Yang ideal adalah makanan kita rasanya tawar, karena kelima rasa ini jika dicampur akan terasa tawar.

Soal mengecap rasa ini tetap perlu dibatasi. Walaupun seseorang itu suak sekali yang rasa asam misalnya. Karena ada hubungannya dengan organ tubuh yang saling berhubungan. Liver membatasi limpa. Limpa membatasi ginjal. Organ ginjal membatasi jantung. Kemudian jantung membatasi paru-paru. Misalkan fungsi liver terlalu kuat karena suka sekali makan yang asam-asam akan menyerang fungsi limpa.

Rasa berperan juga dalam mengatur emosi. Saat stres misalnya, liver/hatinya sedang buntu. Agar livernya lancar dan rilek makan yang manis. Makanan pedas akan menghilangkan stresnya. Saat loyo, lemas tak bergairah perlu meningkatkan kerja limpa, minum yang manis biar enerjik. Ketika ketakutan dan gampang terkejut pertanda ginjalnya lemah. Makanlah yang asin biar tidak takut dan ginjalnya kuat. Saat sedih yang diserang adalah paru-paru, makan yang pedas jadi tidak sedih lagi. Ketika marah-marah, jantung sedang butuh yang pahit. Orang yang marah diberi rasa pahit bakalan enggak marah lagi.

Kadangkala boleh juga kita mengikuti selera lidah. Tetapi harus diantisipasi dengan lawannya. Karena rasa asin masuk ke ginjal akan menghidupi liver. Ketika livernya lemah ingin sekali makan yang asam, digabung dengan yang asin. Saat jantung lemah perlu makan yang asam-asam. Memang rasa pahit lebih pas untuk jantung, tetapi kalau terlalu pahit jantung malah bisa sesek. Makanan pahit pun akan cepat membuat lapar. Kuncinya makan mengikuti hati, jika tubuh terasa tidak enak, stop!

inbok 1
Makan tidak asal makan, dan asal kenyang

1. Kunyahlah sampai lembut
Dengan mengunyah makan hingga lembut akan mengurangi kerja keras lambung dan usus dalam proses pencernaan. Tugas usus bisa terfokus untuk menyalurkan energi untuk penyembuhan dan proses perbaikan organ. Dengan mengunyah makanan sampai lembut memberi kesempatan enzim pencernaan yang ada dalam ludah bekerja sempurna yang merupakan langkah awal dari proses pencernaan. Itu sebabnya sebaiknya tidak makan sambil ngobrol.

2. Jangan banyak minum saat makan
Banyak minum dan cairan lain akan mencairkan asam lambung dan enzim pencernaan. Sehingga enzim dan asam lambung ini tidak bekerja efektif “mencerna” makanan. Sebaiknya minum dua jam sebelum atau sesudah makan. Kurangi garam dan rasa pedas untuk membantu tidak minum sewaktu makan.

3. Makan tidak sambil melakukan kegiatan fisik
Kira-kira satu setengah bagian dari suplai darah seluruh tubuh diperlukan organ pencernaan ketika mencerna makanan. Kegiatan fisik saat makan akan memindahkan suplai darah dari organ pencernaan, sehingga membuat proses pencernaan menjadi tidak efektif. Istirahat satu jam sebelumnya sebelum makan akan memperlancar suplai darah ke organ pencernaan dan membuat proses pencernaan berjalan efektif.

4. Makan dengan hati yang senang
Neuropsikologis menemukan bahwa orang yang menghargai saat makan dan makanan yang dimakannya akan lebih efektif dan efisien dalam mencerna makanan. Dibandingkan dengan orang yang makan sambil menonton televisi datu ngobrol.

Cara makan tadi akan mengurangi keluhan gangguan pencernaan seperti perut tidak nyaman, kembung, sendawa, konstipasi (sulit buang air besar) dan diare.

inbok 2
Tak harus vegetarian

“Menjadi vegetarian seseorang pasti sehat, belum tentu,” tandas William.
Jenis makanan yang kita konsumsi seimbang saja, antara sayur dan daging. Yang terpenting adalah kualitas makanannya. Sayur bebas pestisida, daging yang baik bebas penyakit. Porsinya saja yang dikurangi jika berat badan kita sudah berlebih. Ngemil boleh-boleh saja asalkan dibatasi. Makanan yang sehat menurut tradisi orang China, adalah makan yang seimbang, rasanya tawar. Minumnya teh kental (pahit) untuk membersihkan pembuluh darah.

Untuk mengetahui ciri-ciri jenis makanan yang kita makan sudah selaras atau belum bisa dilihat saat buang air besar. Jika tinja terasa keras tandanya usus butuh serat/sayuran. Jika normal saja berarti tak perlu serat. Tetapi kalau tinja terlalu encer, tandanya tubuh kelebihan serat.
Intinya, jika tinja bentuknya bagus berbentuk silinder sempurna tandanya kebutuhan serat dan protein sudah seimbang. Jika tinja pecah encer pertanda seratnya terlalu banyak. Keras sekali atau sembelit saat buang air besar pertanda seratnya kurang.



Powered by ScribeFire.

No comments: