Tuesday, November 6, 2007

tv digital

Gambarnya tajam bener!

Di sebuah hypermarket yang memajang perlengkapan elektronik tampak beberapa orang sedang mengerubung. Mereka rupanya sedang menikmati sebuah tayangan di televisi. Tayangannya, sih biasa saja tetapi yang berbeda adalah televisinya. Mereka sampai terpaku beberapa saat melihat kualitas gambar yang ditayangkan, suaranya mantep, gambarnya bening tajam bener!

Tak jauh dari situ, tampak seorang sales promotion girl(SPG) giat memberikan brosur penawaran, sambil menyapa,”Boleh pak, tv digitalnya,” ucapnya sambil dihiasi sunggingan senyum. Yang ditawaripun juga membalas dengan senyum-senyum saja, karena melihat harganya yang masih terbilang mahal. Mau mengganti televisi yang ada di rumah sekarang mungkin belum perlu, wong belum rusak. Pertanyaannya, apa yang membuat televisi digital ini berbeda dengan yang ada di rumah sekarang?

Dulu rasanya hanya ada dua pilihan jenis televisi yaitu berwarna atau hitam putih. Tetapi jenis pesawat televisi saat ini pilihannya sangat beragam. Mau televisi ukuran besar, kecil, tebal atau tipis, layar datar atau cembung, bertata suara stereo atau mono, yang harganya murah atau mahal semuanya ada, mereknya juga macam-macam, hingga membuat bingung.

Tv analog dan digital

Hampir seluruh pesawat televisi yang ada di rumah-rumah kita saat ini adalah televisi yang disebut televisi CRT (cathode ray tube) dengan ciri khas bertabung gelas hampa udara.

Tv CRT ini menampilkan gambar dari sinyal analog. Sinyalnya berupa gelombang radio yang secara kontinyu. Pesawat televisi kemudian menerima sinyal ini dan mengubahnya menjadi gambar dan suara. Sinyal analog ini dapat diterima lewat udara, kabel ataupun satelit. Stasiun televisi yang menyiarkan acaranya menggunakan kanal VHF (very high frequency) atau kanal UHF (ultra high frequency), dengan lebar pita atau bandwith untuk satu program siaran sebesar 8 megahertz.

Tv analog, layarnya terdiri dari kurang lebih 480 baris piksel.
Memutar video di tv analog kualitas gambarnya akan menurun.
Tv analog ada flicker atau kedipan.

Televisi CRT memiliki karakter layar dengan perbandingan 4:3. televisi yang HDTV saat ini mengadaptasi konsep home theater, alias hiburan bioskop dibawa ke rumah. Perbandingan layarnya adalah 16:9. HDTV tidak cocok kalau untuk menonton siaran yang ada sekarang. Kalau dipaksain bisa aja. Hanya tampilannya jadi tidak nyaman ditonton, gambarnya jadi kecil. Kalau dibesarkan memenuhi layar akan gepeng tampilannya.

Sedangkan Kualitas gambar di tv digital akan tetap bagus walaupun ukuran televisinya kecil. Sinyal digital dapat mendukung resolusi tinggi, sehingga jika ditampilkan pada ukuran televisi yang sangat besar kualitas gambarnya tetap baik. Sinyal digital seperti yang keluar dari perangkat DVD player. Akan dirubah menjadi analog ketika disambungkan ke televisi analog.

Tv digital sinyalnya berbeda. Sinyal digital seperti yang keluar dari perangkat DVD player yakni format MPEG-2. tayangannya seperti di layar komputer yang memberikan resolusi tinggi gambar yang stabil.

Lcd atau Plasma
Beberapa keluarga sudah memiliki tv LCD atau tv Plasma tetapi sangat jarang.

Tv LCD sekarang terus mengalami penurunan harga dibandingkan tv plasma. Tv lcd mampu menghasilkan kualitas gambar yang baik pada ukuran layar lebar karena beresolusi tinggi 1.290x1080 piksel dengan rasio kontras 15.000:1. Bobotnyapun semakin ringan, konsumsi listriknya pun tak besar. Dulu tv LCD masih diragukan karena adanya ghosting yaitu bayangan ketika tayangan bergerak secara cepat.

TV LCD lebih tepat untuk kebutuhan layar di bawah 42 inci. Layar diatas 42 inci lebih efisien dengan plasma.

Plasma menggunakan tabung-tabung gas renik yang masik-masing membentuk piksel.
LCD terbuat dari susunan kristal cair, hingga bisa dibuat lebih renik dibandingkan plasma. Sehingga LCD memberikan resolusi lebih rapat. Konsumsi energi lebih rendah, usianya bisa lebih tahan lama.

Plasma tidak bisa digunakan lagi jika kemampuan gas mengemisikan sinar uv melemah atau mati. Usia plasma sekitar 60.000 jam. Kelibahan plasma warna hitamnya lebih gelap dibandingkan LCD. Juga bisa menampilkan gambar bergerak lebih baik.

Saat ini masyarakat Indonesia belum butuh sekali HDTV. Karena siarannya belum ada. Pemutar film HDTV juga masih mahal, filmnya juga masih jarang sekali. Pemutarnya contohnya blue-ray filmnya HD DVD atau DVD blue ray.

HDTV

aspek rasio

resolusi

frame rate

jika ingin membeli HDTV
pastikan ada stasiunnya tidak, baik itu lewat kabel atu satelit.
Untuk menangkap sinyal perlu antena atau parabola
Ada HDTV yang perlu tv tuner
Tetapi ada juga yang sudah dilengkapi tv tuner untuk menangkap siaran tv digital.







Powered by ScribeFire.

No comments: