Thursday, May 31, 2007

Kaca Film

Bikin gelap si gilap

Rumah jika tak berjendela tentu udara di dalam ruangan terasa pengap juga panas. Tetapi jika jendela rumah kita lebih banyak unsur kacanya, kerap membuat gerah isi rumah juga. Karena pancaran sinar matahari yang masuk lewat kaca. Sudah silau, kadang panas pula. Setel AC sampai minus 27 derajat, malah bikin boros listrik. Bagaimana baiknya, ya?

Suhu di dalam rumah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ada tidaknya insulasi, yakni material yang berfungsi sebagai pemisah atau pelindung. Kegunaan insulasi ini untuk menetralisir area yang diinsulasi dari gangguan panas atau bising, yang membuat area di bawah atau di sekitarnya terasa nyaman untuk ditinggali. Contoh sederhana dari insulasi adalah langit-langit rumah kita (biasanya ada ruang antara atap dan ruang di bawahnya). Atau pelapis setelah atap rumah yang digunakan pada atap-atap rumah modern saat ini (biasanya terbuat dari alumunium foil).

Pada saat kemarau dan sinar matahari sangat terik, insulasi sangat menolong untuk terhindar dari kegerahan. Proses kerja insulasi ia akan mengurangi jumlah panas yang berpindah melalui struktur bangunan rumah ke dalam ruangan. Apalagi jika ruangan itu dekat sekali dengan atap bangunan. Loteng misalnya. Tak hanya menetralisir panas di kala kemarau, insulasi juga berfungsi meredam suara di kala musim hujan tiba. Suara gemericik air ketika hujan deras datang atau suara bising lain dari kendaraan bermotor di luar bangunan dapat “terserap” dulu oleh insulasi.

Gelap biar adem

Secara alamiah, perpindahan panas tak ubahnya seperti air. Dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Kalau panas terjadi dari tempat yang bertemperatur yang tinggi ke tempat yang bertemperatur rendah (dingin). Hal ini berlangsung hingga temperatur atau suhunya dalam keadaan seimbang.

Sedangkan cara berpindahnya panas ada tiga cara. Pertama, dengan cara konduksi, “merambat” melalui material padat dan yang bersifat menghantar panas. Kedua, konveksi, yakni melalui udara yang bergerak, contohnya udara panas dari api unggun. Ketiga dengan cara radiasi, melalui gelombang elektromagnetik, contohnya panas matahari yang jatuh ke bumi.

Kalau melihat gedung-gedung tinggi atau rumah masa kini tak ada yang bebas dari unsur kaca. Padahal kaca justru menghantarkan panas dari sinar matahari. Kaca tetap dipakai oleh para arsitek, selain untuk membuat indah disain gedungnya dan mudah perawatannya karena cukup dibersihkan dengan lap basah jika kotor. Dipakainya kaca untuk bangunan gedung atau rumah justru untuk mengatur sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan. Kaca dengan ketebalan dan jenis tertentu bisa mengurangi intensitas cahaya yang masuk.

Satu contoh, jenis kaca yang banyak meneruskan sinar atau sering disebut kaca bening, cocok digunakan untuk perumahan yang berhawa dingin dan sejuk. Fungsi kaca bening ini untuk menghangatkan ruangan. Kaca bening permukaannya bersih, rata dan bebas distorsi. Hampir sebagian besar sinar yang lewat akan diteruskan (90%). Tingkat ketebalan kaca bening mulai dari 2mm-19 mm. Untuk ketebalan 3mm, sinar yang diteruskan sebesar 85%, dipantulkan 8%, sementara yang diserap 7%. Jika ketebalannya 8mm, sinar yang diteruskan 75% saja, dipantulkan 7% dan yang diserap 14%.

Tak hanya perumahan di lingkungan berhawa sejuk saja, kaca bening tetap bisa digunakan disesuaikan dengan kondisi bangunan dan lingkungan sekitarnya. Termasuk disesuaikan pemilihan ketebalan kacanya. Sehingga sebuah rumah bisa mendapatkan penyinaran yang optimal. Penyinaran menjadi penting karena akan berpengaruh langsung pada sirkulasi atau pertukaran udara di dalam dan di luar rumah. Rumah yang sirkulasi udaranya baik akan membuat nyaman penghuninya.

Tetapi kadang kaca bening masih dirasa kurang menyerap panas meskipun ketebalannya sudah maksimal. Solusinya, adalah penggunaan kaca berwarna (kaca gelap), yakni kaca yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam (contohnya; kobalt, besi, silineum) pada saat produksinya. Kaca berwarna ini memiliki daya serap sinar matahari rata-rata 55%. Efeknya, suhu ruangan jauh lebih adem, beban kerja AC tidak terlalu berat. Selain itu kaca berwarna kemampuan meneruskan cahayanya lebih rendah daripada kaca bening, membuat ruangan di dalamnya tidak silau meskipun di luar ruangan sedang terik.

Jenis kaca warna ini makin tebal kacanya, akan semakin gelap dan tingkat penyerapan panasnya juga akan semakin tinggi. Misalnya untuk kaca warna dark blue dengan ketebalan 3mm, akan meneruskan panas 63%, memantulkan sinar 6% dan 31% diserap. Untuk ketebalan 6mm, 43% sinarnya diteruskan, 5% dipantulkan, dan mampu menyerap 52% panas. Singkat kata jika jendela kaca rumah kita semakin gelap, maka suhu ruangan akan semakin adem. Kalau bicara soal harganya, kaca berwarna tentu lebih mahal dibandingkan kaca bening. Karena kaca berwarna ditambahi unsur logam, kaca bening tidak.

Dengan kaca film, adem tidak harus gelap

Tetapi kalau rumah kita sudah terlanjur dipasangi kaca bening semua, apa harus kita ganti dengan kaca berwarna biar lebih adem. Rasanya, tidak perlu repot-repot begitu. Kaca film bisa jadi solusinya. Tinggal, plek, tempel, terus adem. Lho, bukannya kaca film dipakai untuk mobil?

Menurut Sulistian marketing dari PT V-Kool Indo Lestari (distributor kaca film merek v-kool), kaca film yang dipakai untuk mobil memang kurang lebih sama dengan yang digunakan untuk gedung. Dan, kelebihan dari memakai kaca film ini adalah untuk membuat ruangan lebih adem tidak mesti harus gelap. “Kecuali jika pelanggan menginginkan suasana lebih gelap karena ruangannya silau terkena pancaran sinar matahari,” ujarnya menjelaskan. Untuk memilih gelap terang kaca film ada rentang antara 30%-60% kegelapannya. Tinggal menyesuaikan kebutuhan konsumen dan kondisi yang diinginkan.

Dari pengalaman Sulistian di lapangan, ditemukan bahwa kaca gelap sebenarnya tidak selalu membuat adem. Karena kaca gelap meredam panas yang tinggi justru membuat panas ruangan lewat radiasi. Biasanya ini terjadi pada kaca yang hanya berwarna gelap bukan kaca gelap sesungguhnya yang mengandung logam. Kaca gelap yang mengandung logam memang lebih baik penyerapan panasnya, hanya saja ruangan akan menjadi sangat gelap.

Kaca film menjadi jalan keluar buat mereka yang ingin ruangannya sejuk tetapi tidak menjadi terlalu gelap atau redup. Kaca film sendiri terbuat dari bahan polyester (semacam lembaran plastik) terdiri dari beberapa lapisan. Lapisan pertama adalah lem, kemudian lapisan anti ultra violet, lapisan anti infra merah, lapisan logam (bisa perak, tembaga, titanium, alumunium, stainless stell, sampai emas), dan terakhir lapisan anti gores. Tebal kaca film sekitar 50-200 mikron.

Biang pembuat panas dari pancaran sinar matahari utamanya adalah sinar infra merah. Sedangkan sinar ultra violet yang membuat warna perabotan kerap menjadi pudar. Kaca film menangkal infra merah dan ultra violet ini. Namun, tetap meneruskan sinar cahayanya. Untuk kaca film v-kool mampu meneruskan sinar 70%, panas yang ditolak 50% dan sinar yang dipantulkan 30%. Karena sinar yang masuk 70% membuat ruangan yang diberi kaca film tidak terlalu gelap. Namun tetap sejuk karena menolak panas hingga 50%.

Hampir semua kaca bening bisa dipasangi kaca film. Asalkan bukan kaca yang bertekstur atau sering disebut kaca jeruk. Juga kaca hias atau kaca patri. Karena kaca film tidak bisa melekat sempurna pada jenis kaca bertekstur. Merawat kaca film tidaklah sulit. Supaya tidak mudah tergores, cukup dibersihkan dengan air dan dilap dengan kain yang lembut atau lap chamois. Tidak perlu terlalu sering dibersihkan dengan bahan kimia seperti sabun atau larutan pembersih kimia untuk kaca. Tujuannya agar tidak membuat lapisan antigoresnya menjadi rusak. Atau terjadi kontaminasi pada ujung-ujung kaca film yang mengakibatkan berkurangnya kinerja kaca film atau malah mengelupas.

Kebanyakan kaca film dipasang dari arah dalam ruangan. Jarang sekali dipasang di luar ruangan. Jika memang butuh pemasangan di luar ruangan perlu memesan khusus kaca filmnya. Sebab urutan lapisan kaca filmnya akan berbeda. Untuk memasang kaca film sendiri, butuh keterampilan. Karena kaca film tergolong tipis, kalau tidak hati-hati akan mudah kusut atau lecek. Kalau sudah lecek fungsinya jadi tidak maksimal. Kaca film mirip stiker, perlu juga keterampilan untuk mencopot lembaran penutup lem-nya. Sedangkan kaca yang akan dipasangi kaca film harus bersih benar dan halus permukaannya. Jangan sampai ada debu sedikit pun karena akan membuat kaca film bergelembung. Proses memasang kaca film ini, biasanya kaca disemprot air sabun lembut (sabun bayi) lebih dulu untuk membersihkan dan memudahkan saat pemasangan. Selanjutnya dirapikan dengan alat seperti pembersih kaca yang terbuat dari karet hingga tidak ada gelembung udara sedikitpun.

Kaca film tetap ada umur pemakaiannya. Kaca film merek v-kool memberi jaminan umur pakai sampai 5 tahun. Menurut Sulistian, umur kaca film bisa berlangsung lama asalkan dirawat baik dan tidak sampai tergores. Tentu waktu pemakaiannya bisa lebih lama dari waktu garansi yang diberikan.

Bikin gelap si gilap atau agak gelap saja dengan kaca film…

inbok

Tips mengurangi panas di dalam rumah

  1. Menginsulasi langit-langit atau dinding ruangan untuk menghambat panas masuk ke dalam ruangan.
  2. Memberikan peneduh atau naungan di sisi bangunan atau yang mendapat sinar matahari langsung. Bisa berupa pepohonan rindang atau atap. Peneduh ini lebih efektif mencegah panas dibandingkan tirai.
  3. Ventilasi udara diprogram dengan baik.
  4. Tambahkan kipas angin/ AC untuk menyejukkan.
  5. Gunakan kaca film atau kaca gelap sesuai kebutuhan. Pilih yang memiliki spesifikasi paling banyak meneruskan sinar dan paling banyak yang menyerap panas.
  6. Pakailah pakaian yang ringan dan terbuat dari serat alami, katun misalnya. Mudah menyerap keringat dan adem.

No comments: