Friday, June 6, 2008

<b>Es krim Tiptop, Ragusanya Jogja</b>


 


 


 

Toko atau kedai yang khusus berjualan es krim jumlahnya tidak banyak di Jogja. Salah satunya yang masih bertahan adalah kedai es krim Tiptop. Berdiri sejak tahun 1936 di Jl Mangkubumi no. 24. Hingga kini masih bertahan dengan nuansa <i>tempoe doeloe</i> yang kental, baik interior ruangan, cara pembuatan, dan cita rasa es krimnya. Tiptop tetap ada untuk nostalgia Anda.


 

Ketika memasuki kedai ini suasana santai yang muncul, hangat dan <i>homy</i> menyelimuti ruangan. Beberapa kursi besi pendek <i>ceper</i> dan meja kayu bercat putih yang kelihatannya sudah kuno namun masih layak pakai ditata sedemikian. Satu meja berisi empat kursi, di sini ada tujuh meja sehingga totalnya ada 28 kursi. Berkesan seperti berada di ruang tamu asrama. Sehingga muncul imajinasi masa lalu, <i>old school</i>atau jaman sekolah dulu.


 

Gambaran yang muncul ketika menyantap es krim di tempat ini, yakni saat semasa kuliah atau saat sedang <i>pedekate</i> alias pendekatan dengan calon pacar. Menjilati sesendok demi sesendok es-nya, dan menikmati es ini meleleh dengan sendirinya di mulut. Tak perlu cepat-cepat ditelan atau dikunyah. Menikmatinya sambil ngobrol, lirik-lirikan atau merem-melek juga enak. Harapannya setelah <i>pedekate</i> lewat es krim ini, bisa berlanjut menjadi kekasih. Bagi yang pacaran kemudian berlanjut menjadi pasangan seumur hidup. Ya, tetapi kalau <i>apes-apes</i>nya usaha ini gagal, paling tidak es krim Tiptop-nya yang menjadi tambatan hati. Maklum harganya agak kurang cocok buat kantong mahasiswa. Harga es krim termurah di sini dihargai Rp8000 untuk ukuran <i>corn</i>/corong dan termahal Rp22.500 untuk sepiring es krim <i>banana split</i>. Kalau sesekali tak apalah, apalagi kalau judulnya buat <i>pedekate</i>.


 

Cita rasa es krim Tiptop sangat berbeda. Teksturnya tidak sehalus dan selembut es krim pabrikan yang banyak dijual di toko-toko atau supermarket. Es krimnya tidak halus, agak kasar teksturnya seperti es puter tetapi beda rasanya. Karena es krim ini memang dibuat secara sangat tradisional ala Italia. Bahan yang digunakan untuk es krim ini pilihan, tidak ada pengawet semuanya alamiah. Misalnya, susunya saja susu sapi segar, pencita rasa dari buah-buahan segar, dan pemanisnya dari gula pasir. Singkatnya, kalau Anda pernah mencicipi es krim di Ragusa yang ada di Jl Juanda Jakarta, rasa es krim Tiptop ini mirip-mirip seperti itu es krimnya.


 

Uniknya, es krim kuno ini cepat sekali meleleh, kurang dari 20 menitan. Kalau es krim ini sudah meleleh dan dicoba untuk dimasukkan ke dalam <i>freezer</i> untuk dibekukan lagi, rasanya akan jauh berbeda. Tidak seenak waktu awalnya. Ini karena proses pembuatan es krim yang masih tradisional ala Italia, sebutannya <i>gelato</i>. Es krim ini tidak terlalu dingin ketika di mulut. Proses pembekuan adonan susu untuk menjadi es krim berlangsung secara perlahan, seperti pembuatan es puter (adonan susu diputar dalam tabung yang sisinya luarnya diberi es batu). Karena bahannya yang alami dan tanpa pengawet, setiap 3-4 hari Tiptop pasti memproduksi es krim baru. "Resep es krim di sini tidak berubah sejak pertama kali kedai ini dibuka oleh almarhum kakek saya Lukas Salim. Kemudian dilanjutkan ayah saya Setiawan juga tidak ada perubahan sama sekali," ujar Mike yang saat ini mulai menggantikan peran ayahnya.


 

Resep memang tidak berubah, hanya cara penyajiannya yang mengikuti jaman. Di tabel menu ada 30 jenis variasi menu es krim yang ditawarkan. Dengan berbagai rasa, dari yang <i>plain</i>(rasa susu), rasa buah, coklat, rhum dan vanila. Penyajiannya berupa keratan es di sajikan di atas piring kecil yang kemudian disiram coklat, dipadu buah, kismis, dan permen kecil-kecil berwarna-warni. Salah satunya menu yang bernama es Tiptop, yakni es krim jenis<i> rhum raisin</i> yang ditaburi coklat. Rasanya rame, ada rasa rhum-nya, manis kismis, juga coklat, warna es krimnya merah jambu. Ada lagi jenis minuman <i>cola float</i>, di sini sebutannya <i>Fosco</i>, yaitu es krim coklat yang disajikan di dalam gelas yang kemudian diguyur air soda. Rasanya, menyegarkan dan bisa bikin bersendawa. Bedanya, air soda yang dipakai di sini masih produksi <i>jadul</i> bermerek Minerva, dengan tutup botolnya yang kuno masih terbuat dari keramik yang diikat kawat di bibir botol.


 

Tiptop buka Senin-Sabtu dari pukul 09.00-13.30 lalu tutup. Kemudian dilanjutkan lagi buka pukul 17.00-21.30. Biasanya kalau libur besar dan hari raya kedai ini ramai pembeli. Jangan sampai enggak jadi <i>pedekate</i>nya!


 

No comments: